Senin, 06 Oktober 2008

Mereka Juga Manusia

Pelacur tetaplah menyandang predikat pelacur, profesi hina, dosa, rendahan meski sebutannya sudah diperhalus menjadi Wanita Tuna Susila (WTS) alias wanita yang tudak mempunyai rasa susila (sebenarnya nama ini sama kasarnya dengan pelacur) dan kemudian diperhalus lagi dengan sebutan Pekerja Seks Komersial (PSK). Apapun namanya, stereotype rendahan, sampah, hina, akan tetap melekat.


Saya bukanlah seorang feminis. Saya pun tidak setuju dengan profesi PSK, tapi saya hanya ingin masing-masing dari kita memandang lebih proposional. Memandang bukan hanya dari satu sisi, tapi dari ragam sisi. Siapa sih yang mau dilahirkan jadi PSK? Siapa sih yang gak pingin hidup baik-baik? Mempunyai suami yang setia dan anak-anak yang lucu? Mereka salah, saya tahu. Itu bukan pekerjaan yang benar dan layak, saya pun setuju. Mereka pasti masuk neraka, hanya Allah yang tahu. T api coba kita lihat sekeliling. Banyak orang yang mencemooh, tapi banyak juga dari mereka yang memakai jasa mereka. Kehidupan ekonomi berputar cepat di daerah lokalisasi, dari penjual makanan, teh botol, toko baju, salon, dan lainnya. Mereka semua sepakat –bahkan kadang menghina mereka—tapi mereka juga mengeruk keuntungan dari profesi itu. Jangalah kita jadi munafik. Merasa sok suci dengan memakai tameng noda dari PSK-PSK itu. Tapi jangan juga menjadi terlalu naif. Karena mereka sebenarnya butuh uluran tangan kita untuk mengentas mereka. Kita harus tetap aktif untuk memperhatikan mereka. Bukan sekadar mencemooh kemudian lepas tangan.


Tidak semua dari mereka hidup layak. Meski rasanya mencari uang dengan cara seperti terlihat mudah. Banyak dari mereka yang hidup di bawah garis layak. Ada dari mereka yang baca-tulis pun tak bisa. Ada dari mereka yang mengalami kekecewaan. Jika mereka bisa teriak ingin bebas, saya yakin pasti banyak yang ingin teriak. Tapi lingkaran setan melingkupi mereka. Banyak ancaman, banyak ketakutan, banyak trauma. Sedang kita? Hanya bisa bicara dosa dan dosa. No solution!


Kita bersaudara kawan. Mereka juga manusia. Mereka butuh makan, mereka butuh perhatian, mereka butuh kasih sayang, mereka butuh ilmu seperti layaknya orang-orang yang merasa dirinya bersih. Ulurkan tangan kita untuk mereka. Dampingi mereka. Jalin silaturahim, karena kita dan mereka adalah saudara....



27 September 2008 Pk. 19.40

Meeting room’s PKPU Jatim

Tidak ada komentar: