Senin, 06 Oktober 2008

Sepasang Sandal untuk sang adik

“Saya beli buat adik saya, mbak. Kasihan, dia gak bisa ikut karena sakit.” tutur Riski sambil menenteng dua pasang sandal menuju kasir. Perasaan saya tak dapat dilukiskan waktu itu. Perasaan haru, bercampur takjub, campurlah… bagaimana tidak, di saat dia bisa berpikir tentang dirinya sendiri, memilih sandal atau sepatu yang sesuai dengan seleranya sendiri, dengan harga yang bisa mencapai 100 ribu rupiah –hanya untuk dirinya sendiri—dia melakukan sesuatu yang berbeda. Mungkin, jarang terlintas di benak kita. Pandangan umum sih, ketika kita berhadapan dengan sesuatu yang menyenangkan, pertama yang kita ingat adalah diri kita. Tapi berbeda dengan Riski, bocak kelas 5 SD ini begitu memikirkan adiknya. Dia memilih dua pasang sandal dengan model yang sama persis (mungkin hanya beda ukuran), untuk dia dan adiknya. Pertanyaan pada diri, Apakah saya akan brpikiran yang sama dengan Riski, ketika mendapat rezeki dadakan semacam itu? memikirkan saudara saya. Hmmm…belum tentu.


Cerita diatas hanyalah salah satu cuplikan peristiwa yang saya alami dalam event Wisata panti. Wisata Panti adalah event Ramadlan yang baru digagas PKPU pada tahun 2008 ini. Menorehkan begitu banyak kenangan bagi saya selaku konseptor dan eksekutor. Sekali lagi, perasaan yang tidak bisa saya ungkapkan, tapi sangat terasa di hati. Bahkan rasa itu masih tertinggal sampai detik saya menuliskan tulisan ini. Jika ada yang mengatakan program belanja di mall ini mengajarkan budaya konsumtif pada anak, bisa jadi ada benarnya sedikit, tapi bagaimana perasaan bahagia anak-anak itu begitu terpancar ketika memilih sepatu/sandal, mereka berlari-lari dari rak satu ke rak yang lain, ketika membayar di kasir, ketika menenteng kantung belanjanya. Perasaan mereka sampai ke hati saya, saya pun ikut bahagia. Bahagia ketika mereka tertawa bahagia, tawa mereka tulus, pandangan mata mereka polos, binar mata mereka indah. Saya pun ikut nelangsa, sedih ketika mereka harus kecewa melihat bandrol harga yang lebih dari 100 ribu, sehingga terpaksa harus meletakkan pilihan mereka lagi. Lucu ketika melihat rekan kerja saya juga ikutan sibuk dirubung oleh adik-adik panti yang bingung memilih sepatu/sandal untuk mereka. Banyak rasa, kan? Jadi sangat lumrah jika perasaan saya belum cukup dikatakan dengan kata. Cukup hati yang bisa merasakan.


Capek, penat, lelah saya akui ketika melaksanakan event ini. Sangat capek malah. Tapi sudah lunas terbayar dengan perasaan bahagia yang berhasil mereka salurkan. Cocoklah ketika saya dan tim saya mengambil tema Bahagia dengan berbagi untuk event wisata panti ini. Memang, ternyata berbagi itu sangat membahagiakan. Tunggu apalagi kawan, berbagilah maka kau akan berbahagia....



27 September 2008 Pk. 19.05

Meeting room’s PKPU Jatim


1 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo dari aku mah gampang aja, sebenarnya yang putri dan teman-teman pkpu lakukan itu namanya 'Sepasang Sandal untuk sang adik, Sepasang hadiah dari Jiwa untuk sesama'...
ada yang berminat meneruskan kegiatan kecil yang penuh makna ini??
-good to ur heart!-